Monday, July 18, 2022

Hutan, Hujan dan Banjir : Diduga Akibat Rusaknya Hutan, Banjir Bandang Terjang Garut



Hutan, hujan dan banjir 3 kata yang sering saling berkaitan kejadian, saat hutan gundul, maka ketika hujan datang dengan deras akan mengakibatkan banjir.

Saat musim hujan Indonesia selalu menghadapi bencana banjir. Bencana banjir di Indonesia hampir merata di berbagai wilayah.

Hujan sejatinya berkah, tetapi kerusakan alam membuatnya menjadi musibah. Jumat sore (15/7/2022), hujan deras mengguyur Garut dan beberapa wilayah lain di Jabar dan Jabodetabek. 

Hujan deras yang tak kunjung berhenti membuat Sungai Cimanuk dan anak sungainya meluap. Selang beberapa jam, air mulai masuk ke permukiman warga di Garut Kota. 

Baca juga : 3 Kebakaran Hutan Terbesar Sepanjang Sejarah

Tinggi air kala itu mencapai antara 50 sentimeter hingga 4 meter pada Jumat malam. 

"Sungai meluap, ratusan rumah di Kelurahan Ciwalen banjir, air satu sampai tiga meter," kata Dadan, seorang warga kepada Liputan6.com, Jumat malam.

Dadan lantas mengatakan, ratusan rumah di Kelurahan Ciwalen yang terendam banjir beradai di RW 7, 9, 10, 11, dan 12. Bahkan, ketinggian banjir di kawasan padat penduduk Ciwalen terutama dekat rel kereta api Ciwalen mencapai 4 meter.

"Untuk sementara penduduk ditampung di madrasah Bumi Al-Quran Ciwalen, kemudian di masjid Al-Faoz, gang Haji Tosin," katanya. 

Banjir tak hanya menggenangi permukiman warga di Ciwalen, daerah lainnya di Garut, antara lain Sumbersari, Copong, Jalan Bratayuda, Regol, Dayeuhandap, Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, Padarek, dan Bayongbong juga ikut terendam.

Baca juga : Dugaan Jual Beli Hutan di Bekasi, Ada Okmun Yang Bermain

Volume air yang terus meninggi membuat Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi was-was, dia mengingatkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Cimanuk dan anak sungainya untuk waspada dan diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Banjir juga sempat membuat layanan kereta api dari Stasiun Garut Kota dihentikan sementara waktu. Kereta Api Garut Cibatu ke arah Garut dihentikan karena rel tergenang air dan tak bisa dilalui. 

Sementara di wilayah Tarogong Kidul, Angga Wisesa (38), seorang warga Desa Jayaraga mengatakan, air sudah menggenangi ruas jalan utama pada pukul 22.00 WIB, yang menyebabkan jalur lalu lintas di kawasan Sanding, Jalan Raya Bayongbong-Garut macet total.

"Air sungai Cipeujeuh masuk dan menggenangi jalan raya," katanya.

Listrik kemudian mati, UPJ PLN Garut Kota terpaksa melakukan pemadaman aliran listrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemadaman listrik membuat sebagian wilayah Garut malam itu gelap gulita di tengah banjir.

Pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, langsung menetapkan status darurat banjir, setelah 8 kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir. 

Baca juga : Hutan Adat Milik Siapa?

"Kita nyatakan dalam keadaan darurat dan kita lakukan langkah kongkret, sekarang ini BPBD juga Satpol PP, Damkar, TNI-Polri sudah berada di lapangan melakukan evakuasi terhadap korban banjir ini," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Sabtu pagi (16/7/2022).

Rudy mengatakan, hujan deras yang turun sejak Jumat sore menyebabkan seluruh anak sungai penyangga sungai utama Cimanuk Garut meluap dan menggenani permukiman warga. 

Delapan kecamatan yang terdampak banjir antara lain Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan, dan Cibatu.

"Alhamdulillah tidak ada korban meninggal dunia, tapi kita terus melakukan langkah-langkah penyelamatan," kata Rudy. [liputan6]

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone / wa:

0812-7991-0832

Address :

Jln. AMD Talang Jambe No. 08 Kelurahan Talang Jambe

Email :

info@kilausurya.co.id